Peranan Ilmuwan dan Engineer ?

Industri Besar ditangan Pengusaha Besar, Industri Kecil Kalah Bersaing, Pabrik Besar Ekonomis, Pabrik Kecil sudah divonis sejak di tekbook tidak Ekonomis, apa ilmuwan dan insinyur mau keluar dari perangkap ini?

Yazid Bindar
Teknik Kimia, Teknik Pangan, Teknik Bioenergi dan Kemurgi, FTI, ITB
yazid@che.itb.ac.id dan http://yazid-bindar.blogspot.co.id


Pekebun sawit di bawah 3000 ha apalagi di bawah 100 ha menyerah dalam hal ketidakbisaan membangun pabrik CPO karena mahal untuk membuat pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton/jam. Untuk kapasitas ini, luas lahan sawit harus di atas 10000 ha. Ilmuwan dan insinyur menyerah untuk mengembangkan mesin peras sawit menjadi CPO untuk skala 1 ton/jam atau lebih kecil olahan tandan buah segar sawit. Apa ini mau ditinggalkan begitu saja? 

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar gas alam, batu bara dan minyak bumi dinyatakan ekonomis bila kapasitasnya di atas 20 MW. PLTU berbahan bakar batubara dinyatakan ekonomis untuk kapasitas di atas 50 MW. Itulah “rule of thumb” yang ditanamkan sejak kuliah dulu. Padahal di masa depan, ketiga bahan bakar ini memasuki masa habisnya. Apakah para ilmuwan dan insinyur tetap berpegang pada “rule of thumb” ini. Apakah para ilmuwan dan insinyur mau keluar dengan perangkap ini, misalnya ilmuwan dan insinyur mengembangkan PLTU dengan bahan bakar biomassa dengan kapasitas 0,5 MW. 

Cara pandang budaya bahan bakar fosil akan langsung memvonis bahwa biaya produksi mahal dan pengoperasiannya ribet. Memang betul untuk sekarang, tetapi untuk masa depan, anak cucu kita, bila PLTU kecil ini tidak dikultivasi teknologi dan operasinya, mau menggunakan listrik apa? Mereka dapat berandai-andai, mengapa para pendahulu kami tidak mengembangkan pembangkit listrik pada keadaan ketidakadaan bahan bakar fosil?. 

Banyak lagi contoh-contoh yang lain, perangkap-perangkap bahwa besar ekonomis, kecil tidak ekonomis yang menghambat para ilmuwan dan insinyur untuk mengembangkan dan berjuang mengekonomiskan yang kecil. Perangkap ini harus dilepaskan dari cara pandang ilmuwan dan insinyur untuk masa depan anak cucu kita.