Yazid Bindar
Teknik Kimia, Teknik Pangan, Teknik Bioenergi dan Kemurgi, FTI, ITB
yazid@che.itb.ac.id dan http://yazid-bindar.blogspot.co.id
Pakaian sekarang mayoritas terbuat dari polyester. Polyester dibuat dari manomer yang diproduksi dari minyak bumi. Minyak bumi ke depan akan memasuki masa habisnya. Bagaimana dengan bahan pakaian untuk anak cucu kita ke depan?
Tanggapan terhadap permasalahan bahan pakaian untuk anak cucu kita ke depan
beragam. Solusinya merupakan tugas panggilan para ilmuwan untuk
mewujudkan jalan yang tidak mudah ini.
Ada berita gembira bahwa
beberapa ilmuwan sudah memulai mengotak-ngatik jalan keluarnya. Maka
dari itu, ilmuwan kita juga harus terlibat untuk mewujudkan solusi ini.
Jalur reaksi kimia dari bahan baku biomassa menuju
bio-polyester sudah mulai ditelusuri secara saintifik. Yang lebih
memberikan berita baik terhadap Indonesia adalah kekayaan Indonesia akan
biomassa yang luar biasa. Masalah keekonomisannya tentu belum menjadi
penyaring proses yang dikembangkan.
Ada dua jalur besar dalam produksi bio-polyester dari biomassa. Satu
adalah jalur konversi karbohidrat ke gula glukosa, glukosa dikonversi
ke hydrometilfuran (HMF), HMF dipolimerasi menjadi turunananya, kemudian
turunan HMF dikonversikan ke polimer bio-polyester. Jalur ke dua adalah
penggunanan bahan biomassa lignosellulosa. Liglosellulosa ini diubah ke
HMF dan Furfural yang kemudian dilanjut untuk menuju Bio-polyester.
Semoga kawan-kawan bisa ikut terlibat untuk berkecimpung dalam pengembangan bio-polyester. Indonesia kaya akan bahan bakunya. Ilmuan lain yang sedang mengembangkannya masih berada pada pengembangan awal dan belum masuk ke tahap komersial. Kita bisa memulai dan ikut mengejar. Bagi yang menekuni ilmu polimer atau yang berminat, bisa memulai riset ini.
Beberapa karya ilmuwan yang telah mempublikasikannya antara lain (i) Dakshinamoorthy dkk (2015), Streamlining the Conversion of Biomass to Polyesters: Bicyclic Monomers with Continuous Flow, Green Chemistry; (ii) Furkan H. Isikgora and C. Remzi Becer (2015), Lignocellulosic biomass: a sustainable platform for the production of bio-based chemicals and polymers, Polymer Chemistry; (iii) Uytvanckc dkk (2014), Impact of Biomass on Industry: Using Ethylene Derived from Bioethanol within the Polyester Value Chain, ACS Sustainable Chem. Eng.
Ada dua buah diagram alur produksi bio-polyester yang saya tampilkan di bawah ini. Ini diambil dari sumber intenet.
Carbohydrate ---> Glucose --> HMF ---> Derived HFM ---> Bio-Polyester ---> Cloth/Plastics
Lignocellulose --->Glucose/HMF/Furfural --Bio-polyester--->Cloth/Plastics
Semoga kawan-kawan bisa ikut terlibat untuk berkecimpung dalam pengembangan bio-polyester. Indonesia kaya akan bahan bakunya. Ilmuan lain yang sedang mengembangkannya masih berada pada pengembangan awal dan belum masuk ke tahap komersial. Kita bisa memulai dan ikut mengejar. Bagi yang menekuni ilmu polimer atau yang berminat, bisa memulai riset ini.
Beberapa karya ilmuwan yang telah mempublikasikannya antara lain (i) Dakshinamoorthy dkk (2015), Streamlining the Conversion of Biomass to Polyesters: Bicyclic Monomers with Continuous Flow, Green Chemistry; (ii) Furkan H. Isikgora and C. Remzi Becer (2015), Lignocellulosic biomass: a sustainable platform for the production of bio-based chemicals and polymers, Polymer Chemistry; (iii) Uytvanckc dkk (2014), Impact of Biomass on Industry: Using Ethylene Derived from Bioethanol within the Polyester Value Chain, ACS Sustainable Chem. Eng.
Ada dua buah diagram alur produksi bio-polyester yang saya tampilkan di bawah ini. Ini diambil dari sumber intenet.
Carbohydrate ---> Glucose --> HMF ---> Derived HFM ---> Bio-Polyester ---> Cloth/Plastics
Lignocellulose --->Glucose/HMF/Furfural --Bio-polyester--->Cloth/Plastics
No comments:
Post a Comment